Minggu, 13 Juni 2010

BAG VI. Prosedur SEM

Penerapan SEM mengikuti prosedur umum sebagai berikut :
1. Spesifikasi model (Model Specification)
Spesifikasi model dilakukan terhadap permasalahan yang diteliti. Spesifikasi model secara garis besar dijalankan dengan menspesifikasi model pengukuran serta menspesifikasi model structural.

Spesifikasi model pengukuran meliputi aktivitas mendefinisikan variable-variabel laten, mendefinisikan variabel-variabel teramati, dan mendefinisikan hubungan antara variable laten dengan variabel-variabel teramati.

Spesifikasi model structural dilakukan dengan mendefinisikan hubungan kausal diantara variabel-variabel laten. Tahapan selanjutnya (optional) adalah menetapkan gambaran path diagram model hybrid yang merupakan kombinasi model pengukuran dan struktural.

2. Identifikasi (Identification)
Tahap identifikasi bertujuan untuk menjaga agar model yang dispesifikasikan bukan model yang under-identified atau unidentified. Terdapat tiga kemungkinan identifikasi dalam persamaan simultan, yaitu under-identified, just-identified atau over-identified.

Under-identified model adalah model dimana jumlah parameter yang diestimasi lebih besar dari jumlah data yng diketahui. Pada kondisi under-identified model yang dispesifikasikan tidak memiliki penjelasan yang unik.
Just-identified model adalah model dimana jumlah parameter yang diestimasi sama dengan data yang diketahui. Pada kondisi just-identified, model yang dispesifikasikan hanya memiliki satu penyelesaian.

Over-identified model adalah model dimana jumlah parameter yang diestimasi lebih kecil dari jumlah data yang diketahui. Pada kondisi over-identified, penyelesaian model diperoleh melalui proses estimasi iterative. Penyelesaian yang diperoleh biasanya merupakan nilai-nilai yang konvergen ke nilai-nilai yang stabil.

3. Estimasi (Estimation)
Estimasi terhadap model dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu metode estimasi yang tersedia, sebagai berikut :
• Instrumental Variable (IV)
• Two Stage Least Square (TSLS)
• Unweighted Least Squares (ULS)
• Generalized Least Squares (GLS)
• Maximum Likelihood (ML)
• Generally Weighted Least Squares (WLS)
• Diagonally Weighted Least Squares (DWLS)

Metode yang paling sering digunakan adalah Maximum Likelihood dan Weighted Least Squares.

4. Uji Kecocokan (Testing Fit)
Bertujuan untuk mengevaluasi derajat kecocokan atau Goodnes of Fit (GOF) antara data dan model. Menurut Heir et al. (1995) evaluasi terhadap GOF model dilakukan melalui beberapa tingkatan, yaitu :
• Kecocokan seluruh model (overall model fit)
• Kecocokan model pengukuran (measurement model fit)
• Kecocokan model struktural (structural model fit)

5. Respesifikasi (Re-specification)
Tahapan ini ditujukan untuk melakukan spesifikasi ulang terhadap model untuk memperoleh derajat kecocokan yang lebih baik. Respesifikasi ini sangat bergantung kepada strategi pemodelan yang dipilih. Dalam SEM tersedia 3 strategi pemodelan yang dapat dipilih (Joreskog dan Sorbom 1993, Heir et. al. 1995), yaitu :
• Strictly Confirmatory atau Confirmatory Modelling Strategy.
Pengujian dilakukan untuk mengahasilkan penerimaan atau penolakan terhadap model tersebut sebagaimana kriteria dari hipotesis nol. Model dinyatakan bagus bila mampu merepresentasikan data empiris. Tidak ada respesifikasi model dalam strategi ini.
• Alternative (Competing) Models atau Competing Model Strategy.
Beberapa model alternative dispesifikasikan dan dipilih salah satu yang paling sesuai. Respesifikasi hanya diperlukan jika model-model alternative dikembangkan dari model-model yang ada.
• Model Generating atau Model Development Strategy
Dimulai dengan spesifikasi suatu model awal, dilanjutkan dengan pengumpulan data empiris. Selanjutnya dilakukan analisi dan pengujian data. Jika tingkat kecocokan kurang baik, maka model dimodifikasi dan diuji kembali dengan data yang sama. Respesifikasi model diperlukan jika modelnya tidak memiliki kemampuan yang diharapkan.
Proses respesifikasi dilakukan berdasarkan theory driven atau data driven, meskipun respesifikasi berdasarkan theory driven lebih dianjurkan. Model ini merupakan strategi yang paling banyak digunakan dibandingkan kedua strategi diatas lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar